Aspek Utama Berpikir Komputasional
Meningkatkan Kreativitas dalam Solusi
Berpikir komputasional tidak hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menemukan solusi kreatif. Ini mendorong inovasi dengan memanfaatkan berbagai pendekatan dan ide baru untuk menyelesaikan masalah.
Mengoptimalkan Proses dan Sistem
Salah satu tujuan utama penerapan konsep berpikir komputasional adalah mengidentifikasi cara untuk mengoptimalkan proses dan sistem. Ini termasuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari.
Decomposition (Dekomposisi)
Dekomposisi merujuk pada proses memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Dengan memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil, kita dapat mengidentifikasi bagian mana dari masalah yang perlu dipecahkan. Hal ini membuat proses pemecahan masalah menjadi lebih mudah dan terstruktur.
Memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Semakin banyak solusi yang dimiliki, maka suatu masalah dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.
Cara Berpikir Komputasional
Supaya lebih mudah dalam menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengetahui cara atau tahapan untuk berpikir komputasional. Di bawah ini akan dijelaskan cara berpikir komputasional.
Dekomposisi adalah suatu metode atau konsep yang berfungsi untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Apabila suatu permasalahan yang besar dan kompleks menjadi kecil, maka permasalahan tersebut mudah untuk diselesaikan. Bahkan, dekomposisi bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam menemukan dan menerapkan sebuah inovasi. Misalnya, kita menjual suatu produk, kemudian agar produk itu diinovasi, maka kemungkinan besar produk tersebut akan laku terjual.
Pengenalan pola adalah suatu metode yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menemukan sebuah keteraturan yang ada di dalam data dan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting agar bisa memahami tentang keteraturan yang sudah ditemukan. Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang dari suara, wajah, bahkan pengenalan pola ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca. Pada suatu fenomena alam, sebenarnya pengenalan pola sudah bisa dilihat pada pola rotasi bumi, pola rasi bintang, pola pada daun, dan sebagainya.
Abstraksi adalah suatu metode berpikir komputasional yang mengutamakan terhadap hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, konsep abstraksi ini akan meninggalkan berbagai macam hal yang dianggap tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Algoritma adalah suatu pola pikir yang biasa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah yang bersifat sistematis untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Meskipun, algoritma ini sering dikaitkan dengan penghitungan, tetapi metode berpikir ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Di zaman yang semakin modern dan serba dinamis ini, sudah seharusnya bagi setiap manusia untuk memiliki pola berpikir yang cepat dan dinamis juga agar tidak tertinggal dengan individu-individu lainnya. Maka dari itu, setiap manusia sebaiknya sudah mampu berpikir komputasional apalagi saat ini penggunaan teknologi sudah tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mudah untuk mengamati masalah, mencari solusi dari suatu permasalahan, memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.
Sumber:Dari berbagai macam sumber
KOMPAS.com - Berpikir omputasional didefinisikan sebagai penyelesaian masalah atau problem solving guna menentukan solusi yang dipandang efisien, efektif, dan optimal baik dijalankan oleh manusia maupun mesin.
Dilansir dari Columbia University, istilah berpikir komputasional dimaksudkan oleh Jeannete M. Wing, salah satu profesor ilmu komputer, menggambarkan berpikir komputasional sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus dikenlkan pada siswa layaknya kemampuan mendasar lainnya seperti membaca menulis dan aritmatika.
Berpikir komputasional erat kaitannya dengan kemampuan abstraksi dan penyederhanaan suatu masalah dalam rangka memberikan solusi ataupun mengembangkan desain suatu sistem yang kompleks.
Jeannette M. Wing memberikan definisi berpikir komputasional sebagai proses berpikir dalam memformulasikan serta menyatakan solusi dari permasalahan di mana sebuah komputer dapat menyelesaikan permasalahan secara efektif.
Baca juga: Kesesatan Berpikir: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya
Berpikir komputasional memiliki empat fondasi yang sudah dikenal dalam bidang informatika, yaitu abstraksi, algoritma, dekomposisi, dan pengenalan pola.
Berikut penjelasan empat fondasi berpikir komputasional, yaitu:
Pada bagian ini yakni mencari inti sari bagian penting dari suatu permaslahan dan mengabaikan bagian-bagian lain yang dianggap tidak perlu untuk selanjutnya fokus pada pencarian solusi.
Adalah menyusun Langkah berurutan secara tertulis dalam rangka menentukan tahap otomatis untuk mencapai suatu solusi.
Jika langkah berurutan ini dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman, maka langkah otomatis ini akan memerintahkan komputer untuk menyelesaikan persoalan.
Dekomposisi merupakan formulasi persoalan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu.
Pola yang dimaksudkan untuk memberikan latihan pada siswa untuk mengenali pola suatu persoalan, mengeneralisir tahapan penyelesaian masalah untuk dapat diterapkan pada persoalan sejenis.
Baca juga: Berpikir Kritis: Pengertian Ahli, Karakteristik, dan Manfaatnya
Effendi, Muhammad Afif. 2023. Computational Thinking Dalam Pembelajaran Informatika. Malang. CV Literasi Nusantara Abadi
Bobo.id - Pada pelajaran Informatika di tingkat SMP, kita akan mempelajari materi berpikir komputasional.
Kemampuan berpikir komputasional ini sangat penting dalam membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Dalam konteks pendidikan, berpikir komputasional membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, logika, abstraksi, dan algoritma yang dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu.
Dalam konteks industri dan bisnis, berpikir komputasional digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak, mengoptimalkan proses bisnis, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Ide dan Bukan Benda
Karakteristik ketiga dari berpikir komputasional adalah lebih mengutamakan ide atau gagasan daripada benda. Dengan kata lain, dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi, sebaiknya lebih mengutamakan untuk menggunakan konsep komputasional. Tidak hanya itu, ide atau gagasan ini, sebaiknya juga digunakan pada kegiatan sehari-hari, mengatur kehidupan sehari-hari, dan digunakan ketika melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
Pada karakteristik ini, bisa dibilang jika konsep komputasional ini bisa dilatih agar terbiasa untuk menggunakannya. Hal ini perlu dilakukan karena konsep komputasional bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan yang kita jalani. Tidak hanya itu, konsep komputasional bisa mengembangkan kemampuan kita dalam memahami suatu masalah, sehingga dapat menemukan solusi dari suatu masalah dengan mudah.
Karakteristik keempat dari berpikir komputasional adalah saling melengkapi antara teknik dan matematis. Saling melengkapi bisa diartikan layaknya komputer sains yang sangat berhubungan dengan erat dengan berpikir matematis. Bukan hanya melengkapi saja, tetapi kita juga harus terbiasa untuk mengombinasikan antara pemikiran matematis dengan pemikiran teknis.
Ketika melengkapi dan mengombinasikan pemikiran matematis dan pemikiran teknik, maka secara tidak langsung kita sudah bisa membedakan berbagai macam hal yang dapat menguntungkan atau merugikan diri kita. Selain itu, kita akan mudah mengerjakan suatu hal yang sangat berkaitan dengan matematis, seperti membangun suatu bangunan yang dilakukan oleh seorang insinyur atau arsitek.
Pattern Recognition (Pengenalan Pola)
Baca Juga: Berpikir Komputasional: Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola
Pengenalan pola adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola dan kesamaan dalam data atau masalah.
Dalam berpikir komputasional, pengenalan pola membantu kita menemukan algoritma atau metode yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Konsep Berpikir Komputational
Dalam berpikir komputasional, ada konsep yang harus dilakukan dan terdiri dari beberapa langkah, yakni:
%PDF-1.7 %âãÏÓ 87 0 obj <> endobj 106 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<82E1EC905452679C3D770AB35FC242A8>]/Index[87 33]/Info 86 0 R/Length 92/Prev 114459/Root 88 0 R/Size 120/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hŞbbd``b`ş$ü�ã^ Á"$˜l@E ‚ D\/@Ärá"ø@Ä Á5H8l¶ VP=È(u�Qk˜��Œg`$ƒøÏ8ã+@€ Óê7 endstream endobj startxref 0 %%EOF 119 0 obj <>stream hŞb```a``r‘"Ë@(Æ Äš²JŒt>00d´·€Ô(M ;¶C©g�˜vœ%pÒ�ë,A]w=s²::X€D3u40p ±HÍ, �c`\• ¶’�A,²—�Ÿ��·„û‡v€Ç‚¶FÑÆW¬Bœ.ü;æ–ß;÷õÅC†,ÛÌ<’ .U``\H3Ñ^ ÌÀ¸/ÂgX` ¶V5· endstream endobj 88 0 obj <> endobj 89 0 obj <> endobj 90 0 obj <>stream hŞÔVmOÛ0ş+ş�ªØç×H¨-tc¶Ñ�*>„6*ÑJÃÚ ±¿;'iã¦tÛT¥±Ï绋ı
Computational Thinking
Saat ini, kita sebagai manusia diberikan anugrah dapat berpikir untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seiring berjalannya waktu cara berpikir manusiapun ikut mengalami perubahan. Perkembangan Teknologi Informasi memberikan dampak terhadap cara berpikir kita yang saat ini cenderung menjadi lebih cepat dan mudah. Saat ini terdapat istilah Computational Thinking atau berpikir komputasional yang mungkin masih banyak diantara kita masih asing dengan istilah tersebut. Pada kesempatan ini akan kita belajar mengenai apa itu berpikir komputasional dan bagaimana tahapan serta pengaplikasiannya dalam membantu kita menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, kita belajar tentang apa itu Berpikir komputasional.
Berpikir komputasional merupakan metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknologi ilmu komputer atau informatika. Berpikir komputasional juga dapat diartikan sebagai konsep tentang cara menemukan masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati lalu mengembangkan solusi pemecahan masalah. Mungkin tidak sedikit orang mengira jika berpikir komputasional haruslah menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer. Namun pada kenyataannya berpikir komputasional juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di semua disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan matematika. Istilah Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional pertama kali dikenalkan oleh Seymor Papert di tahun 1980 dan 1996. Kemudian di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah dengan tujuan memperkenalkan berpikir komputasional kepada siswa sejak dini. Bahkan program tersebut juga mendapat dukungan dari Mark Zuckerberg (Facebook), Bill Gates (Microsoft), dan lainnya. Google juga terlibat dalam memberikan fasilitas kepada guru agar dapat menguasai CT yang menjadi salah satu keahlian yang harus dikuasi di abad 21 ini melalui kursus online. Berpikir komputasional sangat dibutuhkan di zaman saat ini. Hal ini berhubungan dengan penyelesaikan masalah yang cenderung lebih sederhana, mudah dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan model penyelesaikan masalah dapat digunakan untuk model permasalahan lainnya.
Kedua, kita belajar apa manfaat Berpikir Komputasional.
Ada beragam manfaat yang diperoleh dari berpikir komputasional, antara lain:
Ketiga, kita belajar Karakteristik Berpikir Komputasional.
Berpikir komputasional ternyata memiliki beberapa karakteristik, yakni:
Keempat, kita belajar Tahapan Berpikir Komputasional
Cara berpikir komputasional menggunakan berbagai teknik dasar dan tahapan sebagai berikut:
Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk melakukan sebuah inovasi.
Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk memahami keteraturan yang telah ditemukan.
Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah manusia hingga memprediksi cuaca.
Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.
Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.
Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
Demikian langkah menyelesaikan persoalan dengan berpikir komputasional. Dimana perihal diatas dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, sekaligus membiasakan kita supaya dapat selalu berpikir dan menyelesaikan persoalan dengan cara smart.
Untuk dapat berlatih berpikir komputasional kita dapat mengikuti aktivitas yang mengedukasi kemampuan problem solving secara langsung dengan mengunjungi Bebras Challenge Indonesia.
Semoga bermanfaat dan salam sehat serta tetap jaga kesehatan anda dengan mematuhi protokol kesehatan.
F. Denie Wahana, S.Kom.
Guru Informatika SMP Negeri 1 Salatiga
Apa Itu Berpikir Komputasional
Cara berpikir komputasional atau sering disebut dengan computational thinking adalah konsep berpikir secara sistematis dan juga logis.
Cara berpikir ini membantu seseorang dalam mengidentifikasi permasalahan yang kompleks sehingga mendatangkan solusi yang efektif serta efisien dalam penyelesaiannya.
Berbeda halnya dengan cara berpikir logis dan kritis yang lebih berfokus pada penalaran serta evaluasi.
Computational thinking cenderung fokus pada pemecahan sebuah masalah ke dalam beberapa langkah serta tugas dalam penyelesaiannya.
Contoh penerapan sederhana cara berpikir komputasional paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah memasak.
Untuk menyelesaikan aktivitas ini perlu adanya pemisahaan antara pembuatan resep, pemilihan bahan, serta penyesuaian terhadap rasa. Sehingga hasilnya akan maksimal dan efisien.
Karakteristik Berpikir Komputasional
Computational thinking dalam penerapannya memiliki beberapa karakteristik tertentu. Ini juga berkaitan langsung dalam penerapannya dalam menyelesaikan suatu masalah sehari-hari. Berikut ini penjelasannya secara lebih lanjut.